Jakarta, bantuanhukum.or.id-Rabu, 08 Juli 2015 yang lalu LBH Jakarta bersama kumpulan ibu-ibu warga Tambun Rengas mengadakan diskusi hangat terkait problematika korupsi di Indonesia. Diskusi hangat itu diawali dengan acara buka puasa bersama dengan warga setempat. Sambil menyantap hidangan buka puasa, diskusipun diawali dengan pemutaran film kompilasi tentang anti korupsi yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi oleh LBH Jakarta. Diskusipun mulai mengalir sering dengan materi yang dipresentasikan oleh LBH Jakarta.
Dimulai dengan membahas apa itu korupsi dalam lingkup terkecil dan yang tumbuh berkembang di kehidupan masyarakat sehari-hari. Bu alam salah satu wargapun berpendapat “kalau kita memberikan uang terimakasih kepada pak polisi untuk membuat SIM supaya cepat juga termasuk korupsi” tuturnya. Tidak hanya itu saja, warga Tambun Rengas membahas contoh-contoh budaya korupsi yang sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tanpa disadari masyarakat sendirilah yang juga berperan serta dalam budaya korupsi itu sendiri. “Ya kalau kita menyuruh pak camat supaya bisa urus ktp terus bayar biar cepet mah juga korupsi ya namanya” jelas bu Kokom.
Korupsi sendiri merupakan budaya yang lahir dari kebiasaan masyarakat, dan terus menerus dipelihara sehingga lama kelamaan seakan menjadi suatu kewajiban tak tertulis yang harus diikuti agar pejabat negara atau aparat penegak hukum tidak mempersulit kita nantinya apabila berurusan dengan hukum, tutur warga Tambun Rengas.
Untuk dapat memberatas korupsi yang sudah merajalela di Indonesia ini, kita harus memulainya dari diri kita sendiri dengan disiplin mau melewati prosedur yang ada dan berani tegas untuk menolak apabila ada aparat penegak hukum atau pejabat negara yang meminta biaya diluar prosedur. Budaya korupsi sedari dini harus diberantas agar bisa mendukung pemerantasan korupsi dengan gerakan yang lebih besar. Diskusipun berakhir hingga larut malam, warga Tambun Rengas sangat menyadari bahwa penting sekali mendidik budaya anti korupsi sejak dini demi kepentiang semua masyarakat Indonesia.