Jakarta, 25 Agustus 2014- Aliansi Parlemen Jalanan DKI Jakarta, yang terdiri dari Serikat Pekerja Rakyat Indonesia (SPRI); Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND); Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta); Formasi IISIP; SENJA; Partai Rakyat Pekerja (PRP); dan SEMAR UI, melakukan aksi di depan gedung Dewan Perwakilan Daerah DKI Jakarta.
Aksi yang dilakukan oleh Aliansi Parlemen Jalanan DKI Jakarta kali ini bertepatan dengan pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta untuk periode 2014-2019. Pada aksi kali ini, Aliansi Parlemen Jalanan DKI Jakarta mengangkat tema “Kado dari Rakyat Miskin Jakarta untuk Wakil Rakyat”.
Massa aksi yang berjumlahnya sekitar 50 (lima puluh) orang tersebut, juga menuntut anggota DPRD DKI Jakarta yang baru ini untuk menyelesaikan berbagai permasalahan urban yang saat dihadapi oleh warga Jakarta. Permasalahan tersebut mulai dari masalah pendidikan gratis, masalah penggusuran paksa, isu terkait dengan swastanisasi air, dan stop tindakan represif terhadap para pedagang kaki lima.
Di samping tuntutan tersebut, Aliansi Parlemen Jalanan DKI Jakarta, juga menuntut pembatalan Perda Ketertiban Umum. Perda Ketertiban Umum merupakan dasar bagi Pemda DKI Jakarta untuk melakukan berbagai penggusuran di berbagai titik di Jakarta.
Salah satu massa aksi, Ibu Ning mengatakan, “Saya berharap tidak ada lagi penggusuran, saya tidak mau temen-temen saya juga digusur”
Dalam aksi massa kali ini, massa aksi juga memberikan jamu kepada anggota DPRD DKI Jakarta. Hal ini merupakan aksi simbolik agar anggota DPRD DKI Jakarta tetap kuat dalam melaksanakan tugas-tugasnya selama periode 5 (lima) tahun ke depan.
Aliansi Parlemen Jalanan DKI Jakarta mulai melakukan aksi dari pukul 10 pagi. Aksi dimulai dari gedung Wisma Antara yang kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki hingga gedung DPRD DKI Jakarta. Massa aksi, yang banyak dipenuhi oleh ibu-ibu yang juga membawa anak-anak, sangat antusias dalam melakukan aksi di depan gedung DPRD DKI Jakarta, meskipun ada juga beberapa anggota massa aksi mulai kelelahan di barisan belakang massa aksi.
Aksi Aliansi Parlemen Jalanan DKI Jakarta ini berjalan dengan kondusif tanpa adanya bentrokan antara massa aksi dengan pihak kepolisian. Pihak kepolisian juga sangat kooperatif dengan massa aksi, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik kerusuhan maupun kontak fisik antara massa aksi dengan aparat kepolisian.
Secara keseluruhan aksi ini berjalan dengan damai tanpa adanya kekerasan, meskipun aksi ini menyebabkan kondisi ruas jalan Kebon Sirih yang menuju ke arah Cikini menjadi padat merayap. (Matthew)