LBH Jakarta ikut ambil bagian dalam memperingati hari Buruh atau May Day, Jumat (1/5). Dalam peringatan May Day, massa dari LBH Jakarta mengenakan kostum pengacara.
“Ini menggambarkan kami sebagai pembela hak buruh. Memperjuangkan kesejahteraan buruh melalui hukum,” kata Direktur LBH Jakarta Febi Yonesta di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (1/5).
Dalam aksinya, LBH Jakarta juga membawa teralis penjara. Ini merupakan simbol bahwa penegakan hukum pidana masih digunakan untuk mengkriminalisasi para buruh. “Upaya melemahkan pergerakan perjuangan buruh,” ucap Febi.
Selain itu, ada juga dua orang yang menggunakan kostum tikus. Febi menyatakan, tikus ini melambangkan para koruptor. “Selama tikus masih ada, maka korupsi masih ada,” ujarnya.
Sementara, peneliti LBH Jakarta Eni Rofiatul mengatakan, praktik korupsi tidak hanya terjadi di sektor birokrasi, namun juga terhadap para buruh. Salah satu contohnya adalah kecurangan dari segi kontrak kerja.
Eni menambahkan, ribuan buruh upahnya masih berada di bawah UMP. Karena itu, dia menyatakan, masyarakat harus bergerak melawan praktik korupsi. “Lawan praktik korupsi yang menindas rakyat,” tandasnya. (jpnn.com)