Kakak sekaligus Ayah
Dalam banyak perselisihan antar aktivis dan kepengurusan di tubuh LBH, Bang Buyung selalu di tengah. Demokratisasi di LBH bukan basa-basi. Perbedaan pendapat tidaklah tabu. Rapat sering diwarnai adu mulut, saling pukul meja hingga saling lempar kursi. Bang Buyung selalu menengahi.
Nama Bang Buyung juga jaminan bagi kami dalam mengimbangi aparat penegak keamanan dan penegak hukum di masa silam. Hanya berbekal nama Abang, kami boleh bersidang meski tak mempunyai izin praktik pengacara. Klien LBH ribuan, dan kami tidak selalu cukup sumber daya.
Bang Buyung, Abang kami, telah dikebumikan Kamis (24/9) kemarin, di Tanah Kusir, Jakarta. Sebagai penerima penghargaan Bintang Mahaputra, dapat saja Abang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Namun keluarga berkeinginan agar Abang dimakamkan dekat keluarganya.
Mungkin lebih baik bagi Abang dimakamkan di Tanah Kusir. Sebagaimana Bung Hatta, yang ingin dikebumikan di tengah-tengah rakyat, mungkin juga Bang Buyung ingin berada dekat rakyat yang dari dulu dibelanya.
Selamat jalan Abang, kami akan menjalankan wasiatmu.