Pandeglang, bantuanhukum.or.id— Warga Desa Ujung Jaya, Pandeglang menggelar Kampung Anti Korupsi bersama LBH Jakarta pada Sabtu 7 Maret 2015. Acara Kampung Anti Korupsi ini merupakan rangkaian acara yang diselenggarakan oleh LBH Jakarta bersama dengan komunitas-komunitas dampingan LBH Jakarta untuk merespon kondisi Bangsa Indonesia yang sedang darurat korupsi. Acara Kampung Anti Korupsi di Desa Ujung Jaya ini diisi dengan acara menonton film dan diskusi seputar permasalahan korupsi.
Acara ini dihadiri langsung oleh Pengacara Pembela Pidana LBH Jakarta, Hendra Supriatna dan Asisten Pengacaranya Grucia yang menempuh waktu 10 jam dari Jakarta untuk bisa sampai di Desa Ujung Jaya yang terletak di Ujung Pulau Jawa. Acara ini juga disambut dengan penuh antusias oleh warga Desa Ujung Jaya, hal tersebut ditandai dengan banyaknya warga yang hadir. Acara yang secara keseluruhan disusun oleh warga Ujung Jaya ini juga menggambarkan betapa masyarakat Desa Ujung Jaya antusias dengan gelaran Kampung Anti Korupsi.
“Walaupun perjalanan cukup jauh, tapi begitu sampai di sini, rasa lelah saya langsung hilang melihat semangat warga Desa Ujung Jaya,” kata Hendra Supriatna.
Hari itu, suasana desa Ujung Jaya tampak berbeda, semua warga dari anak-anak hingga orang dewasa berkumpul di halaman Sekretariat Paguyuban Warga Ujung Kulon untuk mengikuti acara kampong anti Korupsi yang di awali dengan sambutan para tokoh desa setempat. Selanjutnya Grucia selaku Asisten Pengacara Publik dari LBH Jakarta melakukan penyuluhan hukum acara pidana baru selanjutya Hendra Supriatna menyampaikan maksud dan tujuan dari Kampung Anti Korupsi.
Acara Kampung Anti Korupsi di Desa Ujung Jaya ini juga kental dengan nuansa tradisi, salah satu yang mencirikannya adalah penggunaan Bahasa Sunda ditiap materi atau pun sambutan. Bahkan, hendra ketika menyampaikan materi terkait korupsi dan dampak yang diakibatkannya, ia menggunakan Bahasa Sunda dan membawakan materinya bak pendongeng karena ia membungkus materi tersebut dengan sebuah cerita yang ia beri judul Udin dan Polisi.
“Saya berusaha menyampaikan materi ini dengan cerita dan humor agar warga tidak cepat bosan, mudah dimengerti dan diingat, ini merupakan salah satu metode untuk memangkas jarak pemahaman,” jelas Hendra.
Acara Kampung Anti Korupsi ini di tutup dengan pemutaran film Perjuangan Warga Desa Ujung Jaya pada saat beberapa warganya dikriminalisasi oleh pihak Taman Nasional Ujung Kulon karena dituduh mencuri kepiting di wilayah Ujung Kulon. Selanjutnya juga diputar cuplikan film saat warga Desa Ujung Jaya beramai-ramai datang ke KPK pada 16 Februari 2015 yang lalu untuk mendukung secara langsung KPK yang tengah dilemahkan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan KPK ada dan memberantas korupsi.