Setelah menemui Walikota Bekasi dan Camat Pondok Melati, musibah yang menimpa rumah Pak Sandi belum juga mampu diatasi. Rumah yang terletak di Jl. Melati, Pondok Melati RT 006 / RW 002, Pondok Gede ini sedang dikelilingi tembok yang membuatnya tak bisa keluar dari rumahnya sendiri. Tembok berduri yang berdiri di bagian timur dan selatan rumah beliau merupakan tembok milik PT. Buana Global Propertindo, pengembang dari kawasan perumahan Green Park. Pembangunan tembok permanen tersebut diakui oleh pihak pengembang belum mendapatkan izin dari Kecamatan Pondok Melati.
Duduk persoalan ini bermula ketika PT. Buana Global Propertindo melakukan pembebasan lahan untuk membangun kawasan perumahan elit Green Park di kawasan Pondok Melati. Beberapa Rumah warga lainnya berhasil dibebaskan setelah diberi ganti rugi, namun Pak Sandi sebagai salah satu pemilik rumah yang berbatasan dengan kawasan tersebut merasa bahwa ganti rugi yang diberikan oleh PT. Buana Global Propertindo belum layak. Ganti rugi yang ditawarkan oleh pihak pengembang tidak cukup memadai untuk membiayai relokasi rumah Pak Sandi ke kawasan pemukiman yang lain. Pak Sandi memutuskan bertahan.
Keputusan Pak Sandi membuatnya harus mengalami musibah lain. Saat ini, terdapat banyak oknum keamanan yang mengintimidasi keberadaan beliau di rumahnya tersebut. Anak dan Istrinya yang saat ini sedang sakit merasakan ketakutan karena tak bisa hidup aman di rumahnya sendiri.
Proses Advokasi
Walikota Bekasi dan Kepala Camat Pondok Melati telah memutuskan untuk bertindak. Namun, proses mediasi yang dilaksanakan oleh Kecamatan dengan menghadirkan Pak Sandi dan pengembang terus menemui jalan buntu. Pengembang memutuskan untuk tidak mau mengalah hingga camat menghadirkan pemilik tanah lain dari warga yang juga bersebelahan dengan rumah milik Pak Sandi.
“Saat ini, istri dan anak saya sedang sakit, namun saya harus menggendong mereka melalui tembok tinggi hanya untuk membawa mereka keluar rumah menuju rumah sakit”,ujar beliau. Jika Pemerintah Kota dan pihak pengembang tak lekas bersikap legowo, mungkin Pak Sandi akan terus terkurung di rumahnya sendiri.