Gerakan Bersama Buruh/Pekerja di BUMN (Geber BUMN), telah melakukan Silaturahmi Nasional (Silatnas) yang diselenggarakan pada hari Minggu-Senin, 2-3 Juni 2013. Silatnas, diikuti oleh 40 pimpinan serikat-serikat pekerja di lingkungan BUMN. Dari Silatnas ini, dihasilkan beberapa rekomendasi yang diantaranya berisikan (1) Menolak Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), (2) Pengawalan Panja Outsourcing dan Ketenagakerjaan di Komisi IX DPR dan (3) akan melakukan pemogokan nasional di seluruh sp-sp bumn tersebut, jika tidak terpenuhinya tiga (3) tuntutan Geber BUMN yakni (1) hapuskan outsourcing-jadikan pekerja tetap bumn, (2) penuhi hak normatif pekerja serta (3) tolak anti serikat di bumn.
Untuk kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, dengan tegas GEBER BUMN, menolaknya !!! Alasan mendasarnya bahwa kondisi pekerja/buruh di Negara Republik Indonesia yang kaya raya ini masih sangat memprihatinkan dari sisi kesejahteraannya (ekonomi). Upah, masih minimum dan bahkan ada yang masih berada dibawah upah minimum tersebut. Sehingga jika harga BBM dinaikkan maka BURUH akan “jatuh” kedalam jurang kemisikinan yang semakin dalam. Geber BUMN menilai, kebijakan menaikkan harga bbm ini, hanya menyengsarakan rakyat (buruh) dan melanggar hak hidup layak dari para buruh.
Dalam mengatasi persoalan BBM, pemerintah dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki kemauan politik yang kuat untuk mengambil solusi yang tidak merugikan rakyat (buruh). Beralih ke pemakaian enegi alternatif lain (gas, batubara dstnya), dengan kesiapan membangun infrastrukturnya atau penerapan program efisiensi dalam hal biaya produksi. Lebih jauh guna mendalami tinjauan atas soal bbm ini, GEBER BUMN akan mengadakan forum diskusi, sekaligus menghimpun dan menggalang “keterlibatan” para buruh guna MENOLAK kenaikan harga BBM ini
Atas dasar itu, Geber BUMN menyatakan sikap sebagai berikut :
- Rencana menaikkan harga BBM adalah kebijakan yang memiskinkan rakyat khususnya kaum buruh/pekerja.
- BATALKAN kenaikan harga BBM, karena keputusan tersebut, melanggar hak rakyat untuk bisa hidup layak, khususnya kaum buruh.
- Medesak DPR RI, untuk menolak rencana pemerintah, menaikkan harga BBM tersebut.
- Geber BUMN menyerukan kepada seluruh rakyat – pekerja/buruh, mahasiswa, nelayan, petani, masyarakat marginal, dan segenap elemen lainnya untuk menolak kenaikan harga BBM.
- Geber BUMN akan menggalang aksi massa bersama secara berkelanjutan, berkesinambungan.
- Geber BUMN akan terus menuntut negara hingga dibatalkannya kenaikan harga BBM, dihapuskannya outsourcing (jadikan pekerja tetap bumn), adanya jaminan kebebasan berserikat, dan terpenuhinya hak-hak normatif para buruh/pekerja.
- Geber BUMN siap untuk melakukan dialog konstruktif dan solutif dengan pihak manapun.
- Geber BUMN akan melakukan pemogokan nasional diseluruh perusahaan bumn jika tidak ada perubahan kondisi yang signifikan dari para buruh. Mogok Nasional (Monas) akan dilakukan pada bulan september. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya percepatan monas sebelum di bulan tersebut.
Jakarta, 7 Juni 2013
Hormat Kami
GEBER BUMN
LBH JAKARTA, KASBI, OPSI, ASPEK INDONESIA, BUMN BERSATU, BUMN Strategis, FSP LEM, FSPMI, PPMI,SP PLN, TURC, SKASI-Askes, Pensiunan Perum Peruri, Forum Pegawai Merpati, Sekar Jasa Marga, SEKAR-ACS, SPKAJ, SEJAGAD-TELKOM, SeKar Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, SP Indonesia Ferry, SP Indonesia Power, SP Antara, SP PNRI, SP BP, SP YANTEK, SP OS PGN, SP OS JAMSOSTEK, SP BUN PTPN II, SP OS Jateng
KONTAK :
MARULI-081369350396 (LBH Jakarta), NINING-081317331801 (KASBI), STAVIP-081383658633, AIS-081585859973, ITOP-081298686816 (OPSI), SABDA-081802887788 (ASPEK), RIJANTO -0818175150 (BUMN Strategis), WAYAN-087860218827, WIDODO-08128096278 (BUMN Bersatu), MAS’UD-081289069392 (DPP PPMI), M SIDARTA-082126844759 (FSPLEM SPSI), YUDI-085715552091 (FSPMI)