Jakarta, bantuanhukum.or.id – LBH Jakarta yang masih dalam serangkaian kegiatan peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional kembali menyelenggarakan kegiatan yang bertemakan “HAM Masuk Kampung” pada hari Minggu, 7 Desember 2014. Kali ini LBH Jakarta menyelenggarakannya bersama komunitas buruh GBSI Tangerang Raya( GSBI).
Kegiatan yang dimulai dari pukul 13.00 sampai 18.00 WIB itu dihadiri oleh sekitar 30 orang yang kesemuanya adalah anggota GSBI. Acara ini sendiri telah disosialisasikan terlebih dahulu beberapa hari sebelum dilaksanakan, dan berdasarkan kesepatakan antara LBH Jakarta dan teman-teman GSBI, maka tema yang disampaikan dalam acara “HAM Masuk Kampung” ini adalah Hak-Hak Tersangka.
Pemilihan tema ini sendiri dirasa penting oleh teman-teman buruh yang seringkali mengalami kriminalisasi ataupun perlakuan yang tidak pantas dari aparat penegak hukum ketika mererka berhadapan dengan hukum. Namun, karena tujuan dari “HAM Masuk Kampung” ini sendiri adalah membumikan nilai-nilai universal yang terkandung dalam HAM, maka Revan dan Wirdan yang berkesempatan untuk menjadi fasilitator dalam acara tersebut juga menyampaikan secara singkat dan padat mengenai Pengantar HAM.
Dalam diskusi yang berjalan kurang lebih selama 2,5 jam tersebut, teman-teman GSBI terlihat sangat antusias. Hal ini dikarenakan banyak sekali pertanyaan maupun sharing pengalaman yang diberikan oleh teman-teman GSBI. Dalam diskusi ini pun dilakukan bedah kasus secara singkat dengan berpedoman pada hak-hak tersangka yang sudah disampaikan maupun berdasarkan hukum acara pidana secara umum.
Setelah diskusi selesai, kegiatan ini dilanjutkan dengan menonton sebuah film yang berjudul “Cesar Chavez” dimana film tersebut mengisahkan seorang buruh tani yang sudah berevolusi menjadi seorang aktivis hak asasi manusia yang tinggal di kota besar, namun kembali lagi ke kampung halamannya untuk menyadarkan sanak saudaranya yang juga seorang buruh tani untuk memperjuangkan upah layak dan hak untuk berkumpul.
Film ini disambut dengan meriah oleh teman-teman GSBI karena bagi mereka film ini sangat membantu mereka untuk lebih mengingatkan kembali nilai-nilai perjuangan dan tak hentinya memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak mereka.
Di akhir acara tersebut, baik GSBI maupun LBH Jakarta berharap dapat terus melakukan diskusi-diskusi seperti ini untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sensitifitas antarorganisasi dan semakin mempererat hubungan persaudaraan. (Revan)