Jakarta, bantuanhukum.or.id—Puluhan massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi dari Aceh sampai Papua mendatangi gedung KPK yang terletak di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 04/03/2015. Alasan massa mendatangi gedung KPK karena mereka merasa gerah dengan sikap Plt. KPK yang ingin melimpahkan kasus rekening gendut Komjen Budi Gunawan ke Kejaksaan. Dalam unjuk rasa hari ini, massa aksi membawa karangan bunga dan patung kuda troya sebagai simbol wafatnya agenda pemberantasan korupsi Presiden Joko Widodo serta sebagai simbol pelemahan KPK.
“Kami membawa karangan dan patung kuda troya sebagai simbol bahwa hari ini KPK dipimpin oleh Plt. Titipan yang mempunyai tujuan melemahkan KPK dari dalam,” ujar Gading salah satu peserta aksi.
Senada dengan apa yang diungkapkan Gading, Agus Koordinator Lapangan aksi Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi dari Aceh sampai Papua juga mengungkapkan kekecewaannya kepada Presiden dan Plt. KPK yang lemah dalam usaha-usaha memberantas korupsi.
“Ada keanehan yang sangat terlihat ketika Plt. KPK memutuskan untuk melimpahkan kasus Budi Gunawan ke Kejaksaan, sementara Kejaksaan telah mengeluarkan signal bahwa jika kasus BG dilimpahkan ke Kejaksaan, Kejaksaan akan melimpahkan kasus BG ke Kepolisian. Sementara Kepolisian telah secara terang-terangan menyatakan akan menghentikan kasus BG,” tegas Agus.
Aksi yang berlangsung sejak pukul 10.00 ini berlangsung lancar. Selain diisi oleh orasi-orasi politik yang dilakukan oleh organisasi-organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi dari Aceh sampai Papua, aksi ini juga diisi oleh penampilan Teaterikal dari Komunitas Proklamsi. Sebelum aksi ditutup, Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi dari Aceh sampai Papua juga menitipkan patung kuda troya kepada KPK untuk memastikan apakah KPK hari ini sudah disusupi atau belum.
“Kami menitipkan patung kuda troya ini, dan akan kami lihat dalam waktu 1 minggu ini, jika patung kuda ini disingkirkan dari pelataran KPK, berarti KPK sudah benar-benar disusupi,” ujar Agus seraya menutup aksi.