RUAR BIASA, kebohongan publik pejabat negara yang satu ini. Setelah, tiga kali tercatat berbohong dihadapan forum terbuka di publik kemarin (9/9, 14/14 (2)). Kali ini, Dahlan Iskan berulah lagi melakukan pembohongan. Pengangkatan karyawan outsourcing menjadi karyawan tetap. Adalah sebuah “isu” guna menaikkan pencitraan popularitasnya bagi rakyat. Pencapresannya kelak, jelas menjadi target dengan isu ini, guna mendulang “suara” bagi dirinya dan partai yang mengusungnya nanti.
Isu ini patut dicermati. “Pengangkatan” yang bagaimana dan benarkah sesuai dengan yang diharapkan. Padahal, barusaja tercermin dari surat edarannya soal penataan pekerja outsourcing serta sikap penolakannya terhadap pekerja outsourcing dengan cara menampungnya di sebuah perusahaan outsourcing berplat merah yang tidak disetujui oleh DPR. Sekarang, Dahlan bermanuver kembali, seolah terjadi PENGANGKATAN pekerja outsourcing yang dilakukan oleh dirinya.
Hal itu, sangatlah bertentangan dengan FAKTA yang ada. Ironis, menyertai pernyataan Dahlan tersebut, yang terjadi adalah PHK Massal yang ada di Perusahaan BUMN. Dan ketidakjelasan “kepastian kelangsungan” kerja yang masih “menyelimuti”para pekerja outsourcing tersebut.
700 orang sudah di PHK Sepihak pada PT PLN di wilayah “sebelah” jakarta. Sekitar 1000 an, pekerja OS Jamsostek masih “terkatung-katung” nasibnya karena juga PHK Sepihak. Belum lagi sekitar 350 orang pekerja OS di Telkom yang juga mengalami nasib yang sama. Bahkan terakhir, bisa dipastikan sekitar 60.000 orang pekerja OS di PT PLN tersebut “was-was” dengan pola “PEREKRUTAN-PEREKRUTAN” baru yang sangat gencar dilakukan di BUMN itu. Demikian pula untuk 27.000 pekerja OS lainnya di PT PERTAMINA. Perekrutan baru yang bisa “meminggirkan” pekerja outsourcing yang sudah bekerja MENAHUN di BUMN tersebut.
Data Pengangkatan Dahlan itu, “BODONG” adanya !!!. Karena faktanya, hingga saat ini, belum ada
satupun pekerja OS di BUMN-BUMN yang disebut itu, benar adanya. GEBER BUMN bisa memastikan ini, karena SE Meneg BUMN yang ditandatangani Dahlan Iskan sendirinya menyebut adanya pembentukan timsus – tim khusus yang terlibat dalam soal penanganan outsourcing di BUMN-BUMN. Dan Tim itu belum terbentuk hingga saat ini. Lagi-lagi Dahlan Iskan, mengingkari produk SE yang dibuatnya sendiri sekaligus memanipulasi komitmennya pula yang pernah disampaikan di publik.
Pengangkatan OS jadi Pekerja Tetap yang dimaksud Dahlan, patut dipastikan kebenarannya. Dugaan kuatnya adalah pengangkatan tersebut adalah perekrutan-perekrutan baru dari pekerja baru yang melamar baru di perusahaan BUMN tersebut. Dan Pengangkatan itu, sejatinya, bukanlah di Perusahaan BUMN-nya, melainkan di perusahaan vendor atau ppjp yang ada di BUMN tersebut dengan pola yang sesuai sebagaimana yang ada di SE Meneg BUMN tersebut.
Atas dasar itu, Geber BUMN mendesak agar Presiden segera mengambil-alih soal penanganan outsourcing di BUMN ini. Adalah sangat berbahaya, memainkan nasib “anak bangsa” – pekerja outsourcing di BUMN, melalui retorika-retorika palsu tanpa basis data yang akurat dari pejabat negara setingkat Menteri BUMN tersebut. Karenanya, segera pula “pecat” Dahlan Iskan. Atau pada saat 31 Desember nanti bisa saja terjadi aksi strategis nasional yang berdampak pada kekelaman infrastruktur nasional. “BlackDay”, akan melumpuhkan segenap infrastruktur nasional.
Jakarta, 29 November 2013
Salam,
GEBER BUMN
KONTAK :
MARULI-081369350396 (LBH Jakarta), AIS-081585859973 (KOORDINATOR), NINING- 081317331801 (KASBI), STAVIP- 081383658633 (OPSI), SABDA-081802887788 (ASPEK Indonesia), RIJANTO TIMBUL- 0818175150 (BUMN Strategis, SP PLN), WIDODO- 08128096278 (BUMN Bersatu), MAS’UD- 081289069392 (PPMI), M. SIDARTA- 082126844759 (FSPLEM SPSI), YUDI-085715552091 (FSPMI), NIKASI G- 081294214099, ULY NP 082113146540 (KSBSI).