Alghiffari Aqsa akhirnya terpilih sebagai direktur LBH Jakarta periode 2015-2018. Alghiffari memperoleh dukungan 15 suara mengalahkan Mohammad Isnur yang memperoleh 7 suara,Tommy tobing 2 suara dan Pratiwi Febry 1 suara. Sementara 2 suara tidak sah.
Pemilihan ini dilakukan hari Jumat (7/8/2015) di LBH Jakarta yang diikuti para pengacara dan karyawan LBH Jakarta. Hadir dalam kesempatan ini paralegal LBH Jakarta dan sejumlah aktivis organisasi dan masyarakat sipil.
Dalam visi dan misinya Alghiffari menyatakan bahwa LBH Jakarta menghadapi tantangan besar terkait kondisi penegakan HAM yang masih jauh dari ideal, perkembangan indeks demokrasi yang menurun dan militerisme yang menguat dalam penyelesaian kasus-kasus sengketa tanah, pertanian dan penyelesaian persoalan industri.
“Ke depannya kita harus membuat LBH Jakarta yang berdampak meluas, berkelanjutan dan mempunyai banyak inovasi.”ujarnya, Jumat (7/8/2015)
Dirinya juga menyebutkan akan tantangan kedepan dalam penegakan hukum akan semakin sulit. Bahkan, menurutnya dalam Indeks rule of law, Indonesia turun dari posisi sebelumnya di tahun 2014.
“Tantangan kedepan sangat terlihat bahkan dalam rule of law poisisi Indonesia dalam penegakan hukum turun dan hanya mendapat 0,52 dari 1-10 poin, bahkan untuk penegakan kriminal justice hanya mendapat indeks 0,4 saja,” tambahnya.
Alghif pun melihat belum adanya upaya penegakan hukum yang meningkat terlebih dalam bidang pemberantasan korupsi. Karena sampai sekarang ini, masih banyak komisioner KPK dan Aktivis antikorupsi yang masih mendapat kriminalisasi.
“Dalam cicak buaya jilid 3 sekarang aspek hukum tidak menjadi prioritas, bahkan lebih rendah dari pembangunan, peran KPK dan perlindungan aktivis antikorupsi perlu diperkuat dan kriminalisasi harus dihentikan,” tambahnya.
“Untuk itu, kedepannya LBH akan lebih mengembangkan jaringan mitra gerakan masyarakat sipil. Serta menjadi Wadah masyarakat terhadap masalah ketidakadilan hukum.” Tandasnya.
LBH Jakarta melakukan pergantian direkturnya setiap 3 tahun sekali. Alghiffari menggantikan direktur LBH Jakarta sebelumnya, Febiyonesta. Hadir pula sejumlah bekas mantan Ketua LBH Jakarta yang saat ini aktif sebagai pengacara publik, antara lain Nursyahbani Katjasungkana. (portalkbr.com/iyaa.com)