Munculnya Pengadilan Hubungan Industrial menggantikan keberadaan P4D/P4P adalah langkah agar terciptanya suatu mekanisme sistem penyelesiaan perselisihan ketenagakerjaan yang berkeadilan baik bagi buruh maupun pengusaha. Akan tetapi pada prakteknya dilapangan keberadaan PHI justru masih banyak menimbulkan permasalahan seperti biaya yang mahal, proses penyeleisaan yang berbelit-belit dan panjang, putusan hakim yang masih multitafsir terkait upah proses, serta tersedianya upaya hukum sebagai sarana untuk mengulur-ulur waktu eksekusi bagi pengusaha sekaligus memperlemah pergerakan dari serikat pekerja. Atas permasalahan tersebut maka adanya PHI justru belum mampu menjawab permasalahan terciptanya mekanisme suatu sistem penyelesiaan perselisihan ketenagakerjaan yang berkeadilan khususnya bagi buruh dengan segala keterbatasannya untuk mengakses keadilan.
Oleh karena itulah LBH Jakarta melakukan penelitian berbasis riset, yakni mengkaji pola-pola putusan hubungan industrial di Mahkamah Agung, baik dalam tahap kasasi maupun peninjauan kembali. Salah satu bagian penting dalam penelitian ini adalah Focuss Group Discussion (FGD) ke 2 sebagai lanjutan proses penulisan yang dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 26-27 April 2014 di Hotel Balairung Jakarta. Sebelumnya, FGD ke 1 dilaksanakan pada 11-12 Februari 2014 untuk menggalang masukan dari buruh, serikat pekerja, dan pegiat isu perburuhan. FGD ke-2 ini telah di hadiri 9 peserta yang berasal dari LBH Jakarta, Masyarakat Pemantau Peradilan (MaPPI) FH UI, dan Tranparency International Indonesia (TII) serta mengahadirkan 2 Orang Fasilitator yaitu Restaria F Hutabarat dan Muhamad Isnur.
Di hari pertama dengan Fasilitator Resta F Hutabarat sebelumnya FGD ini didahului dengan Perkenalan dari masing-masing peserta yang kemudiaan dilanjutkan dengan membahas agenda review Bab I dan Bab II, Pemilihan Isu-isu penting yang akan dimunculkan, pengembangan outline penulisan dan analisa data, setelah itu fasilitator menjaring masukan dari perseta FGD terhadap proses penelitaan yang tengah berjalan. Kemudiaan agenda FGD di hari kedua dilanjutkan dengan membahas agenda tentang proses editing, penulisan analisa data, dan penyusunan jadwal kerja penelitiaan. Kemudian peserta memberi masukan agar data-data yang disajikan dibuat dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan murah dibaca.