Jakarta, bantuanhukum.or.id–“Ternyata topik K3 penting juga untuk dibahas”, itulah celetuk dari peserta Kalabahu Buruh 2015 sewaktu fasilitator menerangkan pentingnya membahas topik Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada sesi hari Minggu, 23 Agustus 2015 di lantai 1 LBH Jakarta. Fasilitator sesi ini adalah Ibu Endang Rokhani yang aktif menjadi pengacara publik sekaligus peneliti di bidang perburuhan dan Kelompok Perempuan untuk Keadilan Buruh. Sesi ini membahas konsep perlindungan K3, instrumen hukum nasional dan internasional mengenai K3, dan tanggung jawab negara terhadap perlindungan dan penghormatan entitas bisnis terhadap K3.
Menurut Ibu Endang, buruh harus peduli terhadap persoalan K3, khususnya mengenai aturan yang mengatur tentang K3 karena selama ini topik K3 kurang menarik minat buruh untuk didiskusikan. Buruh lebih berminat membahas tentang upah dalam kegiatan di serikat buruh. Padahal, K3 sangat penting karena berkaitan dengan jaminan keselamatan mereka sebagai pekerja serta penigkatan kesejahteraan mereka. Jika kedua hal itu tidak diperhatikan, maka buruh akan kesulitan jika suatu saat berhadapan dengan masalah yang berkaitan dengan K3.
Rupanya, penjelasan Ibu Endang tentang K3 menarik perhatian para peserta. Dalam sesi tanya jawab, peserta memberikan pertanyaan-pertanyaan yang baik seputar K3. Beberapa penanya juga menceritakan bagaimana kurangnya perhatian terhadap K3 di tempat kerja. Bapak Wahyu yang bekerja di Rumah Sakit bercerita bahwa resiko kerja di tempatnya sangat tinggi karena sulitnya mendeteksi terjadinya penyakit akibat kerja serta mudahnya pekerja tertular virus-virus berbahaya. Bapak Djunaedi juga bertanya tentang apakah pelanggaran K3 yang terjadi di pabrik dapat di bawa ke ranah pidana apalagi sampai menimbulkan korban.
Bagian terakhir dari sesi ini adalah diskusi kelompok. Para peserta dibagi menjadi 4 (empat) kelompok dan diberikan soal cerita yang berbeda-beda. Kelompok harus mendiskusikan dan menjawab soal cerita tersebut sesuai materi yang diberikan. Cerita yang diberikan adalah cerita nyata yang pernah terjadi di Indonesia dan berkaitan dengan K3. Peserta diajak memikirkan apa yang harus dilakukan dalam mengahadapi masalah yang ada. Setelah berdiskusi dalam kelompok, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. Proses ini berjalan seru karena peserta antusias menanggapi presentasi dari kelompok lain.
Diakhir sesi, diberikan apresiasi terhadap peserta yang memberikan pertanyaan yang menurut Ibu Endang baik dan kelompok yang memberikan jawaban diskusi dengan bagus. Berharap lewat sesi ini, Peserta Kalabahu Buruh dapat lebih peduli dengan keselamatan dan kesehatan mereka dalam bekerja. [Prilli]