Jakarta, bantuanhukum.or.id-Kamis 21Mei 2015, perwakilan LBH Jakarta, F. Yonesta, menghadiri dan menyampaikan pokok pikirannya di depan peserta Konferensi Internasional tentang Hak Orang-orang dengan Disabilitas dan Promosi Pendidikan Yang Inklusif di Institusi Pendidikan Islam, yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, bekerjasama dengan Australian Chatolic University dan Australia Indonesia Partnership for Justice, di Yogyakarta 21-22 Mei 2015.
Dalam presentasi yang berjudul “Structural Legal Problems of Persons with Disabilities”, Yonesta menjelaskan bahwa problem yang dialami orang-orang dengan disabilitas merupakan problem struktural yang harus ditangani secara struktural pula. Problem diskriminasi, exploitasi, dan kekerasan yang terus berlangsung, disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor legislasi yang tumpang tindih, minimnya perspektif di kalangan pembuat kebijakan, praktek administrasi yang buruk, penegakan hukum yang tidak kompeten, maupun disebabkan oleh kultur masyarakat yang masih mensubordinasi dan memberikan stigma kepada orang-orang dengan disabilitas.
Terkait dengan problem tersebut, Yonesta menekankan pentingnya advokasi hukum yang berorientasi pada perubahan struktural yang meliputi: reformasi hukum dan kebijakan, reformasi institusi pengembangan kapasitas aparat penegakan hukum dan peradilan, pemberdayaan komunitas disabilitas, dan peningkatan kesadaran masyarakat luas. “Komitmen untuk mewujudkan perlindungan hak orang-orang dengan disabilitas tidak hanya sekedar dengan membangun simbol fisik untuk pencitraan belaka. Ia harus terinternalisasi ke dalam perspektif dan kerja-kerja nyata” tegasnya.
Di sesi pertama konferensi internasional tersebut, Yonesta dipanel bersama Ruhaini, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Organisasi Konferensi Islam (OKI). Yangmana dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa isu disabilitas menjadi salah satu perhatian bersama negara-negara Islam anggota OKI, khususnya mereka yang menjadi korban akibat konflik yang kerap melanda beberapa negara anggota di Timur Tengah. (Mayong)