Tangerang, bantuanhukum.or.id-Minggu (22/03), LBH Jakarta kembali mengadakan acara ‘Kampung Anti-Korupsi’. Acara tersebut dilakukan bersama dengan warga Komunitas Tionghoa Benteng Tangerang, komunitas warga yang sedang menghadapi ancaman penggusuran paksa oleh Pemerintah Daerah setempat. Acara dimulai dengan pemutaran film ‘Kita Versus Korupsi’ dan juga diskusi tentang Korupsi dan Pelanggaran HAM yang difasilitasi oleh Pratiwi Febry, S.H. selaku Pengacara Publik LBH Jakarta.
“Korupsi berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan masyarakat. Upaya penggusuran paksa oleh Pemerintah Daerah tidak lain merupakan buah dari korupsi yang dilakukan oleh elit. Mereka berusaha untuk menyingkirkan masyarakat kecil dan membangun infrastruktur yang hanya menguntungkan segelintir elit”,ujar Edi Lim selaku Koordinator Forum Masyarakat Kampung Benteng ketika membuka acara Kampung Anti Korupsi.
“Warga Komunitas Tionghoa Benteng, saya harapkan turut merapatkan barisan dan berjuang melawan korupsi”,pungkas Abu Bakar selaku perwakilan toga Muslim dari Komunitas Tionghoa Benteng, Tangerang. Seperti diketahui, terdapat +/- 2000 orang warga yang tergabung dalam Komunitas Tionghoa Benteng dan memiliki latar belakang agama yang berbeda, yaitu Kristen, Islam, dan Kong Hu Cu. Perbedaan ini justru semakin merekatkan warga untuk berjuang bersama melawan kesewenangan pemerintah daerah.
“Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, saat ini pejuang-pejuang anti korupsi sedang menghadapi kriminalisasi, upaya pemberantasan korupsi sedang terancam. Kita dapat mendukung gerakan anti korupsi, sebagaimana kita tonton dalam film tadi, bahwa perlawanan terhadap korupsi bisa dimulai dari hal-hal yang kecil”,tutup Pratiwi Febry ketika menyampaikan materi anti korupsi pada warga Komunitas Tionghoa Benteng.
Warga terlihat antusias menonton film dan mengikuti diskusi anti korupsi. Di penghujung acara, LBH Jakarta mengajak warga Komunitas Tionghoa Benteng untuk turut memberikan cap tangan pada sebuah spanduk sebagai bentuk dukungan mereka terhadap upaya anti korupsi. Spanduk tersebut akan dipajang di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menjadi simbol dukungan masyarakat terhadap KPK.
“Acaranya menarik dan senang sekali bisa ambil bagian mendukung KPK dalam gerakan melawan korupsi”,komentar Sri, seorang warga Komunitas Tionghoa Benteng seraya menunjukkan cap tangannya pada spanduk dukungan.(AlldoFJ)