Tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia (HAM) Se-Dunia. Adapun latar belakang penetapan tanggal tersebut sebagai hari HAM merujuk kepada tanggal pengesahan Deklarasi Universal HAM pada tanggal 10 Desember 1948, dan sejak tahun 1950 Majelis Umum PBB mengundang negara dan organisasi Internasional untuk merayakannya. Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang turut menjadikan Deklarasi Universal HAM sebagai norma yang berlaku, hal ini dapat dilihat dalam UUD Negara RI pasca Amandemen dan juga UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Tentunya Negara Indonesia sejak dahulu hingga saat ini masih dalam proses jatuh bangun dalam menjamin, melindungi dan menegakkan HAM tiap-tiap warga negaranya. Maka dari itu, sangatlah penting HAM tersebut diperingati, agar Negara maupun masyarakat berefleksi mengenai penegakan HAM dan perbaikannya pada masa mendatang.
LBH Jakarta setiap tahunnya bersama masyarakat memperingati dan merayakan hari HAM. Namun, ada yang istimewa dari perayaan hari HAM tahun ini. LBH Jakarta akan merayakannya bersama komunitas masyarakat di kampung mereka masing-masing. Ketua Pelaksana Peringatan Hari HAM, Johanes Gea mengatakan: “Rencananya, ada 20 komunitas kampung yang akan terlibat didalam acara ini. Diantaranya, aliansi masyarakat peduli hukum di Cibinong, para pengamen cipulir, Serikat buruh di Bekasi, korban gusuran pedagang stasiun, dan komunitas kampung lainnya”. Adapun bentuk kegiatan yang digagas oleh komunitas kampung tersebut mulai dari nonton bareng film HAM, konvoi, penyuluhan HAM, diskusi kampung, dan bentuk lainnya. Penyelenggaraan kegiatan peringatan hari HAM yang berjudul “HAM masuk Kampung” rencananya akan dilakukan mulai dari Tanggal 29 November hingga 7 Desember 2014.
Melengkapi dari kegiatan HAM masuk kampung, tepat pada 10 Desember 2014 akan diselenggarakan acara puncak HAM yang bertempat di LBH Jakarta, dengan mengundang perwakilan komunitas kampung yang terlibat didalam kegiatan HAM masuk kampung, dan dengan susunan acara antara lain pemutaran dan diskusi film “senyap” bersama Joshua Oppenheimer, dan penganugrahan LBH Jakarta Award kepada korban pelanggaran HAM yang selama ini menjadi klien LBH Jakarta.
Direktur LBH Jakarta, Febi Yonesta mengatakan: “Gagasan peringatan hari HAM dalam bentuk kegiatan HAM masuk kampung adalah suatu cara untuk membumikan nilai-nilai HAM kepada masyarakat akar rumput. Dimana selama ini, dikalangan masyarakat masih ada anggapan bahwa HAM itu produk asing, bertentangan dengan nilai ketimuran, atau anggapan yang keliru lainnya. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat yang kurang menyadari bahwa seluruh HAM itu universal yang merupakan hak masyarakat dan kewajiban negara atau pemerintah untuk ditegakkan”. HAM itu sendiri adalah hal yang mendasar/fundamental/hakiki ada pada manusia, HAM dimiliki seseorang hanya karena dia memiliki atribut sebagai manusia, hal tersebut ekslusif milik manusia. Ketika masyarakat menyadari HAM adalah miliknya, maka mereka akan berjuang untuk meraihnya, ataupun melawan jikalau direnggut darinya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih. Salam hari HAM.
Kontak: Febi Yonesta: +6287870636308; Johanes Gea: +6287788326996.