Jakarta, bantuanhukum.or.id—Tidak seperti biasanya, pagi ini (12/11/2014) Jl. Inspeksi Kali Sunter di RW 04 Kelurahan Kelapa Gading Barat terlihat ramai dan riuh oleh para warga. Para warga tersebut berkumpul untuk berjaga demi melindungi rumahnya dari upaya penggusuran paksa yang akan dilakukan oleh TNI AL dari Komando Armada RI Kawasan Barat Pangkalan Utama TNI AL III. Upaya penggusuran tersebut dilakukan karena TNI AL menganggap lahan yang di tempati warga di RW 04 merupakan tanah mereka.
Namun menurut cerita yang dihimpun oleh LBH Jakarta di lapangan, tanah tersebut merupakan tanah mereka. Warga telah menempati wilayah tersebut sejak tahun 1960, sebelum TNI AL menempati wilayah tersebut.
“awalnya tanah ini milik PT. Pelindo II, warga menyewa disini, ada kok surat sewanya,” Ungkap Joko Susilo selaku warga RW 04.
Tanah yang awalnya milik PT. Pelindo II ini memang telah diambil alih kepemilikannya oleh DPU Perairan DKI Jakarta, bukan oleh TNI AL. Masyarakat RW 04 sudah memiliki surat kepemilikan ambil alih yang telah diketahui oleh RW, RT, Lurah, dan Camat setempat. Surat tersebut telah dijadikan persyaratan oleh warga untuk membayar kewajibannya (membayar PBB) kepada Negara.
Namun belakangan TNI AL mengklaim wilayah RW 04 lewat surat yang diterbitkan oleh Komando Armada RI Kawasan Barat Pangkalan Utama TNI AL III yang menyebut bahwa wilayah RW 04 masuk sebagai wilayah hak guna TNI AL. Hingga saat ini warga mengaku belum mengetahui isi surat tersebut.
“kami dianggap sebagai penghuni liar berdasarkan surat yang diterbitkan tersebut karena gak punya sertifikat guna pakai dari TNI AL,” jelas Joko.
Handika Febrian selaku Pengacara Publik LBH Jakarta yang juga berada bersama warga Kali Sunter pagi tadi mengatakan, proses eksekusi ini tidak seharusnya dilakukan oleh TNI sendiri, karena jika eksekusi terjadi pasti akan ada banyak pelanggaran, seharusnya TNI AL mempunyai itikad baik dengan meminta pengadilan memfasilitasi sengketa ini jika mereka merasa benar”.
Hari ini (12/11/2014) pihak TNI AL akan membongkar 15 rumah yang berada di RT 02/RW 04, namun hingga pukul 12.00 WIB belum juga tampak pihak TNI AL yang datang ke lokasi. Sementara warga sudah sejak pagi hari berjaga untuk menghadang proses pembongkaran.