Jakarta, LBH Jakarta – (Kamis pagi 26/06/2014) suasana di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah terlihat ramai karena perwakilan dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melaporkan calon presiden Prabowo Subianto. Hal ini didasari oleh beredarnya surat berisi visi dan misi calon presiden Prabowo Subianto kepada guru-guru di beberapa sekolah.
“karena di dalam surat tersebut ada visi dan misi seperti yang tertera pada website KPU, selanjutnya juga ada program di dalam surat tersebut, berarti ia memang berniat untuk melakukan kampanye,” ungkap Sekertaris Jenderal FSGI Retno Listyarti ketika dimintai keterangan.
Retno yang juga menjabat Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) 76, Jakarta Timur, juga menambahkan bahwasaanya sekolah merupakan area netral yang harusnya bisa dihargai dan dihormati oleh calon presiden, untuk tidak dijadikan sebagai obyek kampanye. “Ini merupakan bentuk politisasi, dan ini tidak dibenarkan,” katanya sambil menunjukan tumpukan surat kampanye tersebut.
Cara pengiriman surat tersebut juga sporadis karena surat yang sampai ke sekolahnya juga ditujukan kepada petugas tata usaha (TU), dan juga pegawai honorer. “bahkan, ada surat yang ditujukan ke penerima yang sudah meninggal,” katanya yang disambut tawa dari beberapa awak media yang hadir.
Surat tersebut sampai ke SMA 76 pada hari Senin (23/6/2014). Surat yang ia laporkan kepada Bawaslu hanya sebagian saja karena sebagiannya lagi sudah sempat dibagikan oleh petugas di sekolahnya.
Hal serupa juga pernah dilakukan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ia mengirimkan surat yag berisi permintaan dukungan untuk maju sebagai calon presiden.