Di peringatan Mayday di tahun 2014, yang telah ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh pemerintahan SBY tidak mengurangi semangat buruh untuk menyuarakan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pengusaha maupun pemerintah dan buruh pun menyuarakan untuk perubahan kesejahteraan kaum buruh.
Ada ke khawatiran jika peringatan Mayday di tahun ini akan banyak buruh tidak aksi dan pelarangan aksi yang bertepatan dengan libur nasional, namun kekhawatiran tersebut terbantahkan semua. Kaum buruh yang tergabung dari beberapa Serikat Buruh tetap menyuarakan aspirasi mereka secara lantang demi perubahan kesejahteraan kaum buruh yang lebih baik lagi.
Mayday di tahun ini pun bertepatan pula dengan tahun pemilu, isu-isu yang berkembang dikalangan buruh sendiri terkait pemilu pun cukup santar terdengar mengenai dukung-mendukung capres atau partai tertentu, bahkan ada salah satu konfederasi yang terang-terangan memberikan dukungannya kepada salah satu calon presiden. Namun, mayoritas kaum buruh menilai calon pemimpin-pemimpin ada sekarang ini belum ada yang berpihak dan berjanji untuk mensejahterakan kaum buruh.
Keterlibatan LBH Jakarta dalam peringatan Mayday 2014, yakni pertama, melakukan pemantauan dengan melakukan advokasi terhadap serikat buruh yang merayakan Mayday dengan melakukan aksi turun ke jalan. Kedua membuka Posko Mayday tahun 2014.