Siang ini, Senin (4/11), Komisi untuk Orang hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) bersama keluarga para buruh yang menjadi korban kekerasan, mendatangi Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Mereka ingin melaporkan kekerasan yang diterima buruh saat demonstrasi menuntut kenaikan upah di Bekasi pekan lalu.
Hal yang menarik adalah kedatangan awal mereka langsung ditolak mentah-mentah oleh petugas jaga yang berada di Bareskrim. Sontak Koordinator Badan Pekerja KontraS, Haris Azhar langsung mengamuk.
Pada saat pelaporan awal, para awak media yang sedang duduk-duduk di tangga Gedung Bareskrim sontak kaget lantaran ada suara keras dari Haris Azhar.
“Ini gimana, belum jadi jenderal aja udah kaya gini. Mana provost suruh sini. Anda tidak layak jadi polisi! Sudah tidak ada itikad baik untuk menolong korban Cikarang!” kata Haris dengan nada tinggi.
Hal itu dilontarkan Haris saat berada di dalam Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/11). Sementara para keluarga korban datang dengan membawa pakaian dengan bercak darah yang dipakai oleh korban saat insiden pekan lalu.
Setelah tak mendapati perlakuan yang baik, Haris langsung mengajak seluruh keluarga korban yang datang berjumlah sekitar 10 orang tersebut. Pada saat Haris keluar, secara kebetulan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie juga datang memasuki Gedung Bareskrim. Terjadilah perdebatan singkat antara Haris dan Ronny.
“Saya ini Humas, saya akan melayani,” kata Ronny.
“Anda tadi belum datang, setengah jam yang lalu saya sudah ke sini dan tidak dilayani dengan baik,” balas Haris.
“Ada masalah apa dia dengan kami? Apa dia dibayar pengusaha, kalau kita ngomong gitu polisi marah dan sibuk buat konpers,” tambah Haris.
“Makanya saya ingin menjembatani kalian untuk menerima laporan itu. Saya kan humas dan punya kompetensi. Yang mau lapor berapa orang, kami layani, silakan masuk,” ujar jenderal bintang dua itu.
Haris menjawab, dia membawa 10 orang korban. “Ini korban pembacokan, ada ayah korban juga, kasihan sekarang masih kritis di rumah sakit,” tambah Haris.
Sementara itu di tempat yang sama, Pengacara LBH Jakarta, Maruli Rajagukguk juga mengatakan sangat kecewa dengan pelayanan petugas Bareskrim Mabes Polri.
“Kita mau bikin laporan nggak diterima, kasus itu lo yang di Bekasi. Masa kita baru dateng mau lapor, malah suruh tanya ke DPR. Ada tindak pidana pembacokan di Bekasi, malah kita ingin melapor disuruh tanya konsultasi dulu ke DPR,” kata Maruli.
Hingga ini berita diturunkan, Haris Azhar dan rombongan pelapor telah dipersilakan masuk ke dalam gedung untuk menyampaikan laporan pengaduan.