Buku yang hadir dihadapan anda ini merupakan kerjasama dari banyak pihak, seperti Rujak Center for Urban Studies, Koalisi Nelayan Tradisional Indonesia, LBH Jakarta, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia dan LIPI sendiri. Analisa dari krisis ekologi dan kebencanaan Teluk Jakarta berasal dari berbagai disiplin ilmu, sehingga saling melengkapi. Jakarta yang kita kenal sebagai ibukota negara, selain terkenal dengan keberhasilannya di bidang ekonomi dan politik, ternyata menyimpan masalah besar. Terutama masalah kebencanaan banjir, tanah amblas, rob, gelombang tinggi, pencemaran air hingga kepada masalah tumpukan sampah plastik yang tak terurus. Salah satu lokasi yang rentan kebencanaan adalah Teluk Jakarta yang dari dulu hingga sekarang dihebohkan dengan rencana dan proyek reklamasi, yang dilakukan dengan cara menguruk laut untuk dijadikan beberapa pulau.
Namun rasionalitas yang dibangun karena Jakarta kekurangan lahan, sehingga reklamasi menjadi salah satu upaya yang dianggap menjadi solusinya. Sementara beberapa analisa para pakar menunjukkan hal yang berbeda, karena justru reklamasi akan berdampak kepada kerusakan ekologi laut dan pesisir, dan juga secara sosial dapat menimbulkan marjinalisasi ribuan nelayan yang telah lama bermukim di sana.
Pokok utama dari pembangunan wilayah pesisir haruslah berbasis kepada partisipasi publik, kearifan lokal yang bertujuan untuk mensejahterakan nelayan. Hak-hak berkota para nelayan ini harus diutamakan dari hak untuk berinvestasi. Apalagi akhir-akhir ini sudah terjadi pergeseran ke pembangunan yang bertujuan untuk pertumbuhan ekonomi semata, dengan cara pemupukan modal individu dan bersifat atas-kebawah dibandingkan paradigma pembangunan sosial yang mengutamakan pelibatan publik untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Kajian tentang Selamatkan Teluk Jakarta merupakan sumbangsih para ilmuwan interdisiplin untuk melihat Jakarta dari sudut akademis, dan semata untuk digunakan sebagai masukkan kepada Kantor Staff Presiden, Kemenko Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bappenas dan institusi lain dalam merencanakan dan menata kawasan pesisir dengan prinsip adil dan lestari dan kesejahteraan umum.
Kami menerima kritik yang membangun untuk perluasan laporan ini dan terimakasih tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang dengan dedikasi keilmuan dan pemihakkannya kepada masyarakat telah bersusah payah terlibat dalam penyusunan laporan ini.
UNDUH LAPORAN